
AS belum secara resmi mengumumkan keputusannya tentang apa yang harus dilakukan setelah pemerintah mengesahkan penguat bivalen pertama September lalu.
Sudah enam bulan sejak penguat bivalen diluncurkan, dengan janji untuk melindungi penerima dari jenis asli SARS-CoV-2 dan varian baru Omicron.
Awal bulan ini, Washington Post mengklaim dalam sebuah laporan bahwa Food and Drug Administration (FDA) kemungkinan akan menyetujui penguat bivalen kedua dalam beberapa minggu mendatang. Melakukan hal itu akan memperluas perlindungan yang diberikan oleh dosis bivalen awal.
Menariknya, cleveland.com melaporkan pada hari Senin bahwa FDA dapat memilih suntikan tahunan yang akan diluncurkan pada musim gugur daripada pendorong musim semi.
“Meskipun sudah lebih dari enam bulan sejak suntikan bivalen pertama, yang melindungi dari varian Omicron, FDA sejauh ini berpegang teguh pada arahan Januari, bahwa kebanyakan orang akan disarankan untuk mendapatkan vaksin terbaru setiap tahun setiap musim gugur, seperti suntikan flu,” kata outlet itu dalam laporannya.
Situs berita yang berbasis di Ohio bahkan mengindikasikan bahwa orang Amerika seharusnya tidak mengharapkan pemerintah mengikuti apa yang dilakukan Kanada dan Inggris. Keduanya sudah mulai menawarkan penguat bivalen kedua untuk lansia dan orang dengan gangguan kekebalan.
Pada akhir Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan panduan vaksinasi baru, dengan mengatakan hanya orang yang berisiko tinggi penyakit parah yang memerlukan penguat COVID-19 tambahan. Organisasi tersebut juga mengklasifikasikan anak-anak yang sehat sebagai “prioritas rendah”, yang berarti mereka mungkin tidak lagi membutuhkan suntikan penguat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dengan cepat mengakui pedoman baru WHO tetapi mengatakan masih akan menyesuaikan rekomendasinya untuk populasi AS berdasarkan data “berbasis bukti”. Ini berarti AS masih akan merekomendasikan seri primer dan booster yang diperbarui untuk orang berusia 6 bulan ke atas.
Tahun lalu, Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, mengatakan suntikan penguat mungkin perlu diberikan setahun sekali karena varian Covid baru muncul sementara perlindungan vaksinasi berkurang seiring waktu.
Kemudian pada bulan Januari, FDA membagikan keinginannya agar vaksin COVID-19 mengikuti jejak vaksin flu dalam hal komposisi, pengeluaran, dan pembaruan. Menurut badan tersebut, meluncurkan vaksin virus corona terbaru setiap tahun akan membantu seluruh masyarakat di tengah krisis kesehatan global.
Tanpa pengumuman resmi tentang penguat bivalen kedua yang terlihat, pernyataan sebelumnya oleh pihak berwenang terkait peluncuran vaksinasi tahunan tetap berlaku, setidaknya untuk saat ini.
Sebuah survei yang dilakukan di hampir 50 negara di seluruh dunia menunjukkan bahwa banyak karyawan tetap bekerja bahkan ketika sakit atau menunjukkan gejala seperti flu, terutama di tempat perawatan kesehatan. Pixabay